mini story of mine, dedicated to Sungmin and the one who loves him so damn much. Hope you guys enjoy it ^^
Ketika lelaki bertemu dengan wanita, mereka bilang segalanya akan berhenti. Demikian pula dengan jantungmu yang akan berhenti berdetak.
Ketika kulit bersentuhan dengan kulit dan ketika jemari berpautan dengan jemari, perasaan tidak akan lagi dirasakan dengan ucapan. Segalanya merasuk ke dalam setiap syarafmu dan mengalir bersama dengan aliran darahmu ke seluruh tubuh.
Tetapi, bagaimana kalau ini lebih dari sekadar itu?
Bagaimana kalau ini lebih dari hanya sekadar tatapan mata, sentuhan pada wajah, dan genggaman tangan yang menghangatkan?
Bagaimana kalau apa yang terjadi di dunia kita, tidak lagi hal – hal yang bisa dilihat dengan mata kepala manusia awam?
Bagaimana kalau hal ini jauh berada di luar logika manusia biasa, di mana tidak akan ada orang yang percaya dengan hal ini?
Sebuah pertanyaan dilontarkan padaku. Layaknya pertanyaan akan keberadaan cinta para alien yang bahkan sampai sekarang tidak pernah diketahui adanya keberadaan makhluk luar angkasa itu. Pertanyaan yang ambigu. Dengan segala ketidakmungkinan yang tidak akan mampu dimengerti begitu saja.
“Bagaimana ketika jiwa bertemu dengan jiwa?”
Pertanyaan kompleks yang tidak akan bisa dimengerti oleh pemikiran cetek. Tetapi akan kujawab tanpa adanya keraguan. Bukan berarti aku adalah orang yang kompleks. Aku hanya akan menjawabnya sesuai dengan apa yang kudengar, apa yang kualami, apa yang kulihat, dan apa yang kurasakan. Di mana kilat mata dan gerak tubuhku menjadi bukti paling mutlak bahwa aku tidak menganggap ini sebagai bahan lelucon ataupun bercandaan.
“Mereka akan selamanya bersatu. Karena apa yang menjadi awal, adalah apa yang menjadi akhir.” -devinardelia
~~~
Continue reading “How It Starts is How It Ends”